STRATEGI PEMASARAN STP PADA PRODUK BUDIDAYA AKUAPONIK
Kemarin kita sudah membahas bauran pemasaran pada produk budidaya akuaponik. Nah, sekarang kita lanjut ke pembahasan selanjutnya yaitu Strategi Pemasaran STP pada Produk Budidaya Akuaponik. Kenapa sih kok kita perlu strategi pemasaran?? Karena dengan adanya strategi pemasaran, kita dapat menentukan pasar sasaran dan proporsi nilai yang ditawarkan berdasarkan pada suatu analisis peluang pasar terbaik. Menurut pernyataan Kotler Philip (2006), bahwa ada 3 langkah yang harus dilakukan agar komunikasi pemasaran dapat berjalan dengan baik dan berhasil. Lalu, apa saja sih 3 langkah yang dimaksud?? Yuk, langsung saja cek postingan ini!!!
Strategi Pemasaran
Strategi
pemasaran beroperasi pada dua level yaitu strategik
dan taktis. Pemasaran strategik menentukan
pasar sasaran dan proporsi nilai yang ditawarkan berdasarkan pada suatu
analisis peluang pasar terbaik yaitu segmentasi (segmentation), target (targeting)
dan penentuan posisi (positioning). Pemasaran taktis menspesifikasikan taktik pasar,
produk, promosi, perdagangan, penetapan harga, saluran penjualan dan layanan
(Kotler dan Keller, 2007). Tujuan utama dilakukannya Segmentasi, Targeting,
dan Positioning adalah menempatkan suatu produk maupun merk di
dalam pikiran para konsumen sehingga
produk ataupun merk tersebut memiliki keistimewaan atau keunggulan kompotitif
yang berkelanjutan (Tjiptono, 2012). Strategi pemasaran prooduk budidaya
akuaponik mencakup 3 hal yaitu:
1. Segmentasi
Pasar
Segmentasi pasar adalah
proses membagi sebuah pasar ke segmen - segmen atau kelompok - kelompok yang
bermakna, relatif sama dan dapat diidentifikasikan. Segmen pasar menurut Kotler
dan Amstrong (2008), terdiri dari sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan
kebutuhan dan keinginan yang serupa. Segmentasi diperlukan agar perusahaan
dapat melayani konsumennya lebih baik lagi, melakukan komunikasi yang lebih
persuasif, dan yang terpenting adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen
yang dituju.
Sebelum menentukan
konsumen yang akan dijadikan sebagai target pasar, maka pasar yang ada perlu
dibagi atas beberapa segmen tertentu. Hal ini disebabkan bahwa di setiap pasar,
konsumen mempunyai kebutuhan yang berbeda, pola pembelian dan pendapatan yang
berbeda serta tanggapan yang tidak sama untuk setiap kebijaksanaan pemasaran
yang diterapkan. Menurut Kotler (2003), mengkalsifikasikan jenis-jenis variable
segmentasi sebaga berikut:
· Segmentasi
Geografi: Dilakukan dengan cara mengelompokan konsumen
berdasarkan asal atau tempat tinggal komsumen serta mengetahui kehidupan sosial
di daerah konsumen. Seperti: kota, negara, daerah, dan lingkungan.
· Segmentasi
Demografi: Pasar dibagi menjadi beberapa variable seperti
umur, jumlah anggota keluarga, jenis kelamin, pendapatan, pekerjaan,
Pendidikan, agama, ras, kebangsaan dan kelas sosial.
· Segmentasi
Psikografi: Mengelompokkan pasar berdasarkan sifat dan gaya
hidup konsumen. Variable yang digunakan dalam segmentasi psikografi adalah
status sosial seperti golongan elit, golongan rendah, masyarakat dan lain
sebagainya.
· Segmentasi
Tingkah Laku: Pengelompokan pembeli berdasarkan pada
pengetahuan, sikap, penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk.
Seperti : manfaat yang dicari oleh konsumen, status pengguna, tingkat
pemakaian, status loyalitas.
2. Targeting
Setelah perusahaan
mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya yaitu mengevaluasi beragam
segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target pemasaran. Targeting atau menentukan strategi pasar
yaitu suatu persoalan bagaimana dalam memilih, menyeleksi, dan menjangkau
konsumen. Target pasar merupakan suatu proses pemilihan satu atau beberapa
segmen konsumen yang akan menjadi fokus kegiatan pemasaran dan kegiatan
promosi. Cara menentukan target pasar yaitu:
·
Single
Segment Concentration: Perusahaan hanya fokus pada satu segmen, pemilihan satu segmen ini memiliki resiko
tinggi karena bisa saja segmen yang dituju berhenti untuk mengkonsumsi produk
perusahaan atau bisa saja pesaing baru datang dan merusak pasar. Oleh karenanya
banyak perusahaan yang berfokus pada lebih dari segmen.
· Multi Segmen Concentration : Perusahaan memilih dua atau lebih segmen pasar dan menyusun bauran pemasaran yang terpisah bagi setiap segmen tersebut. Strategi ini memberi manfaat antara lain yaitu : volume penjualan, laba dan pangsa pasar yang lebih besar dan skala ekonomis dalam pemasaran.
Adapun 3 strategi umum dalam menyeleksi pasar sasaran, yaitu:
a) Mass Market Strategy (Strategi Penetapan Sasaran yang Sama).
Pasar bisnis menggunakan 2 cara untuk memasuki pasar yang sama. Pertama adalah tidak memperhatikan perbedaan setiap segmen yang ada serta mendesain produk tunggal, dan menetapkan program pemasaran yang akan melayani semua kelompok pasar atau yang biasa disebut dengan undifferentiated marketing. Strategi pemasaran ini memerlukan sumber daya dan kemampuan produksi yang cukup besar serta kemampuan pemasaran untuk produk massa. Pendekatan kedua dalam strategi pemasaran massa yaitu membagi produk dan program pemasaran untuk segmen yang berbeda-beda atau dapat disebut juga dengan differentiated marketing.
b) Niche Market Strategy
(Strategi Penetapan Ceruk Pasar).
Strategi ini dilakukan dengan
menargetkan upaya pemasaran pada satu atau lebih segmen. Tujuan strategi ini
adalah menghindari pesaing langsung yang berada di segmen yang lebih besar.
Contoh pendirian supermarket dengan skala kecil di wilayah perumahan penduduk
atau komplek.
c) Concentrated Marketing
(Strategi Penetapan Sasaran yang Terkonsentrasi).
Strategi pertumbuhan pasar ini
diterapkan oleh perusahaan kecil untuk menghindari konflik langsung dengan
perusahaan besar. Penetapan strategi ini membutuhkan departemen riset dan
pengembangan yang handal dan kemampuan pemasaran untuk mengidentifikasi serta
mengembangkan dan memperkenalkan keistimewaan produk baru kepada sasaran
(target pasar) yang dituju.
3. Positioning
Positioning
adalah image atau citra yang terbentuk dimata seorang konsumen dari sebuah
produk, bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan
produk pesaing. Dalam proses penentuan Positioning,
terdapat 7 pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning, yaitu:
a. Attribute Positioning:
Cara ini dipakai ketika suatu perusahaan memposisikan produknya berdasarkan
atribut yang mereka unggulkan seperti ukuran produk, umur produk, cita rasa dan
lain sebagainya.
b. Benefit Positioning:
Produk di posisikan menjadi leader berdasarkan manfaat yang dimiliki oleh
produk tersebut.
c. Use or Application Positioning:
Produk di posisikan sesuai dengan nilai kegunaan atau penerapan yang lebih di
unggulkan dari pesaingnya.
d. User Positioning:
Memposisikan produk sebagai yang terbaik dari segi penggunaan suatu kelompok.
e. Kompetitor Positioning :
Disini produk secara keseluruhan menonjolkan nama mereknya secara utuh dan
diposisikan lebih baik dari pada pesaing.
f. Product Category Positioning:
Disini produk diposisikan sebagai leader dalam suatu kategori produk.
g. Quality or Price Positioning:
Produk diposisikan dengan menawarkan kualitas dan harga yang terbaik.
Referensi:
Harmitsany,M.R.Z.
2018. Penerapan Strategi STP (Segmenting,
Targetng, Positioning) dan Marketing
Mix pada Pemasaran Urea Retail di PT Pupuk Kalimantan Timur. Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Kotler
dan Keler. 2007. Manajemen Pemasaran, edisi kedua belas. Jakarta: Erlangga
Kotler,
Philip dan Garry Amstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid II. Edisi ke
12. Jakarta: Erlangga
Kotler,
Philip. 2003. Marketing Insight from A to Z, Terj. Anies Lastiati. Jakarta:
Erlangga
Kotler,
Philip. 2006. Manajemen Pemasaran. Jilid I dan II. Edisi Kesebelas. Jakarta:
PT. Indeks Gramedia
Rahmadani,
F. 2017. Strategi Komunikasi Pemasaran Sayuran Organik pada CV. Kurnia Kitri
Ayu Farm Malang. Universitas Brawijaya.
Tjiptono, Fandy dan
Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: ANDI
Komentar
Posting Komentar