Peluang Bisnis Akuaponik: Pertimbangan Awal dalam Bisnis Akuaponik
Dalam merencanakan untuk memulai bisnis akuaponik,
pastinya akan terdapat beberapa pertimbangan yang kita pikirkan terlebih dahulu
sebelum mantap untuk memutuskan membangun instalasi akuaponik kita sendiri.
Pertimbangan serta perencanaan yang matang tentunya akan menjadi salah satu
faktor ketepatan dalam menghitung modal awal yang akan kita keluarkan nantinya.
Dikutip dari laman putratani, berikut ini merupakan pertimbangan awal dalam
memulai suatu bisnis akuaponik:
1. Tujuan Utama
Apabila tujuan dibangunnya instalasi akuaponik
adalah untuk menyalurkan hobi atau mengisi pekarangan yang kosong maka
sebaiknya instalasi rancangan sistem akuaponik dibuat sesederhana mungkin (yang
penting terbangun dan dapat menghasilkan panen). Tetapi apabila kita ingin
menjadikan akuaponik sebagai mata pencaharian, maka kita harus
merencanakan segala sesuatunya baik itu sistem, peralatan, pemilihan komoditas
dan jenis ikan hingga persiapan untuk perawatan, dengan benar dan
bersungguh-sungguh.
2. Biaya dan Laba
Apabila
kita ingin membangun sistem akuaponik dengan tujuan utama bisnis komersil, maka
kita harus memperhitungkan segala biaya yang dikeluarkan baik untuk modal utama
(investasi awal), biaya perawatan seperti listrik, sampai dengan biaya
distribusi hasil panen. Selain itu, kita juga harus memperhitungkan betul harga
jual sayuran dan ikan tawar hasil panen kebun akuaponik. Karena dalam akuaponik
tidak menggunakan pupuk atau nutrisi kimia untuk tanaman, maka hasilnya adalah
sayuran segar organik yang memiliki harga jual lebih tinggi.
3. Build or Buy
Apabila tujuan dibangunnya instalasi akuaponik
adalah untuk menyalurkan hobi atau mengisi pekarangan yang kosong maka
sebaiknya instalasi rancangan sistem akuaponik dibuat sendiri dengan
sesederhana mungkin. Tetapi apabila kita ingin menjadikan akuaponik
sebagai mata pencaharian sementara kita masih belum memiliki pengalaman
mengenai akuaponik, maka sebaiknya kita membeli sistem/perangkat akuaponik dari
toko atau produsen yang membuat/merakitnya.
4. Greenhouse
Untuk
tujuan bisnis komersil dan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, maka
sebaiknya kita memadukan sistem akuaponik dalam greenhouse.
Greenhouse akan lebih melindungi tanaman dan memudahkan kontrol
tanaman.
5. Jumlah Ikan dan Tanaman
Banyaknya
pakan ikan akan mempengaruhi jumlah kotoran dan nutrisi yang harus disaring
oleh tanaman. Jadi, Jangan sampai jumlah ikan melebihi batas maksimal tebar
benih kolam.
6. Design Growbed
Design growbed akan berhubungan dengan ketersediaan air
atau jenis tanaman yang dibudidayakan. Misalnya pada sistem akuaponik dengan
model pasang surut dan floating raft, maka
akan membutuhkan volume air yang lebih banyak daripada sistem NTF.
7. Kontrol Lingkungan
Kontrol
lingkungan akan berkaitan dengan perawatan pada saat sistem sudah berjalan.
Misalnya pH dan suhu kolam, serta jumlah nutrisi untuk tanaman dari limbah cair
kolam. Setidaknya seminggu sekali dilakukan pengukuran pH dan suhu kolam.
8. Sirkulasi Air
Prinsip
utama akuaponik adalah resirkulasi air. Jadi, kita harus rutin mengecek
bagaimana sirkulasi air pada instalasi pipa menuju kolam ikan, pot tanaman serta
pembuangan.
Sumber:
https://putratani.com/hitung-hitung-untung-usaha-akuaponik-2/. Diakses pada 18
Agustus 2020
http://urbanina.com/akuaponik/10-alasan-kenapa-harus-menanam-tanaman-pangan-anda-sendiri-di-rumah/. Diakses oada 18
Agustus 2020
Komentar
Posting Komentar