Akuaponik : Solusi yang Menguntungkan Bagi Tanaman dan Ikan
What is the problem?
Indonesia memiliki potensi yang besar dari topografi alam yang bervariasi, seperti waduk, telaga, sungai dan rawa. Potensi yang tersedia ini belum termanfaatkan secara optimal, terutama untuk kegiatan budidaya. Secara umum, dari tahun ke tahun terjadi fluktuasi produksi perikanan air tawar. Secara umum permasalahan di bidang budidaya ikan yakni:
- Terjadinya kompetisi terhadap area luasan budidaya serta penggunaan sumberdaya air.
- Terdapatnya penurunan debit air serta penurunan kualitas lingkungan akibat aktivitas rumah tangga, industri maupun pertanian, menyebabkan penurunan daya dukung lingkungan budidaya perikanan air tawar.
- Belum optimalnya pemanfaatan air kolam untuk memproduksi biota perairan lainnya yang memiliki nilai ekonomi.
- Belum dilaksanakannya paket teknologi yang mampu mengoptimalkan peran perairan kolam budidaya ikan untuk meningkatkan kapasitas produksi kolam.Terdapatnya kecenderungan menurunnya kapasitas perekonomian masyarakat pembudidaya ikan (Nugroho et al., 2012).
What's the solution?
Aplikasi akuaponik dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan – permasalahan tersebut. Apa sih, akuaponik itu? Teknologi akuaponik merupakan gabungan teknologi akuakultur dengan teknologi hidroponik dalam satu sistem untuk mengoptimalkan fungsi air dan ruang sebagai media pemeliharaan (Nugroho et al., 2012). Menurut Pudjiastuti (2015), sumber air dari perairan umum dapat meningkatkan resiko terbawanya patogen ke dalam kolam budidaya dan dapat menyebabkan fluktuasi suhu air yang terlalu cepat, sehingga dapat mengakibatkan ikan menjadi stress. Penggunaan sistem budidaya akuaponik dapat memperbaiki kualitas air yang buruk dan dapat memanfaatkan limbah pakan.
Menurut Somerville et al. (2014), dengan mempertahankan kualitas air yang baik, ikan yang dibudidayakan dapat lebih tahan terhadap parasit dan penyakit lainnya dengan memanfaatkan imun tubuhnya. Berdasarkan penelitian Wijaya (2018), terdapat pengaruh perlakuan sistem akuaponik Ikan Nila, Ikan Lele dan Ikan Pelangi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman selada pada umur 35 hari setelah tanam ke arah yang positif. Maka, dapat disimpulkan bahwa akuaponik merupakan solusi yang tepat dalam mengembangkan potensi budidaya ikan sekaligus tanaman. Air kolam ikan dipakai untuk menyiram tanaman di atasnya, dan air kolam tersebut mengandung unsur hara dari kotoran ikan, sehingga dapat digunakan sebagai pupuk organik dari tanaman.
Jadi, tunggu apalagi? Yuk memulai budidaya dengan sistem akuaponik! Tunggu informasi lebih lanjut di postingan selanjutnya, ya!😄
IDN Times. 2019. 5 Fakta Seputar
Akuaponik, Budi Daya Tanaman dan Ikan Sekaligus!. Diakses dari https://www.idntimes.com/science/experiment/rivandi-pranandita-putra/fakta-akuaponik-budi-daya-tanaman-dan-ikan-sekaligus-c1c2/1
pada 2 Juli 2020.
NKRI Post. 2013. Sistem Akuaponik
dan Pupuk Kompos Mampu Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman dan Ikan. Diakses dari https://nkripost.com/sistem-akuaponik-dan-pupuk-kompos-mampu-meningkatkan-pertumbuhan-tanaman-dan-ikan/ pada 2 Juli 2020.
Nugroho, A., L.T. Pambudi, D.
Chilmawati dan A. H. C. Haditomo. 2012. Aplikasi Teknologi Aquaponic pada
Budidaya Ikan Air Tawar untuk Optimalisasi Kapasitas Produksi. Jurnal Saintek
Perikanan.8(1): 46-51.
Pudjiastuti, N., 2015. Identifikasi
dan Prevalensi Ektoparasit pada Ikan Konsumsi di Balai Benih Ikan Siwarak.
Skripsi.Jurusan Biologi FMIPA. Universitas Negeri Semarang. Semarang
Somerville, C., M. Cohen, E.
Pantanella, A. Stankus and A. Lovatelli. 2014. Small Scale Aquaponic Food
Production. Rome: FAO.
Wijaya, R. (2018). Hasil Dan
Pertumbuhan Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Dalam Sistem Akuaponik Ikan
Nila, Ikan Lele Dan Ikan Pelangi. Median: Jurnal Ilmu Ilmu Eksakta, 10(3),
14-22.
mantep banget kak infonya
BalasHapus