Akuaponik: Apa itu Siklus Nitrogen dan Bakteri Starter?
Siklus Nitrogen
Dalam budidaya secara
akuaponik terdapat suatu siklus yang dinamakan dengan siklus nitrogen. Siklus
nitrogen dimulai dengan hasil metabolisme makanan ikan yang akan menghasilkan
sampah organik berupa feses dan urine ikan. Sampah organik ikan terebut berbentuk amonia (NH4) yang apabila terdapat
dalam konsentrasi yang tinggi dapat menjadi racun bagi ikan.
Dalam sistem akuaponik, amonia tersebut akan dimanfaatkan oleh bakteri pengurai yang hidup pada dinding kultur, media tanam, media filter dan lainnya sebagai makanan mereka. Bakteri aerob mengambil amonia sebagai makananya, dan dari proses metabolisme makanan akan dihasilkan Nitrit (NO2+). Kemudian Nitrit akan dimanfaatkan oleh bakteri anaerob sebagai makanannya pula, dan dari proses metabolisme makanan akan dihasilkan Nitrat (NO3+). Proses tersebut biasanya dikenal dengan proses penguraian atau proses dekomposisi oleh bakteri heterotrofik.
Nitrat sebagai unsur hara makro akan dimanfaatkan oleh tanaman untuk pertumbuhannya. Tanaman akan menyumbangkan oksigen (O2) sehingga air (H2O) memiliki kualitas yang lebih baik untuk organisme yang hidup pada kolam akuaponik, baik ikan maupun bakteri pengurai. Proses tersebut akan berjalan secara terus-menerus di dalam sistem.
Penggunaan Bakteri Starter
Dalam budidaya secara
akuaponik, terdapat suatu proses yang dinamakan dengan proses cycling. Cycling merupakan suatu proses untuk membangun populasi bakteri
yang dapat menguntungkan pada sistem akuaponik. Pada suatu sistem baru di mana
belum adanya bakteri atau masih dalam jumlah sedikit jika langsung digunakan
dapat membahayakan ikan yang akan dibudidayakan. Bakteri tersebut berfungi
untuk mengubah unsur amonia yang berasal dari kotoran ikan menjadi nitrat. Proses
start-up dapat dilakukan dengan 3
cara, yaitu:
- Menggunakan
ikan
Pada saat proses start-up dimulai tidak diperkenankan
untuk menaruh seluruh ikan ke dalam kolam melainkan hanya sebagian ikan saja
yang memiliki daya tahan tinggi seperti ikan nila. Proses nitrifikasi dengan
menggunakan ikan membutuhkan waktu yang lumayan lama, yaitu sekitar 3 bulan.
Selama proses start-up berlangsung,
diperlukan pengukuran kadar amonia, nitrit, dan nitrat secara rutin setiap
harinya hingga proses nitrifikasi telah selesai.
- Menggunakan
bubuk amonia
Start-up dengan menggunakan bubuk amonia memiliki proses yang hampir
sama dengan cara pertama. Namun, pada start-up
dengan menggunakan cara ini tidak menggunakan kotoran ikan langsung melanikan
digantikan dengan bahan-bahan lain yang mengandung amonia. Salah satu
keuntungan dari cara ini adalah dapat meminimalisir resiko matinya ikan.
- Menggunakan
donor
Sumber:
Saharai, Herman. 2015. Siklus
Nitrogen (Online). http://greenvillage-aquaponics.blogspot.com/2015/05/blog-post_22.html.
Diakses pada 28 Juli 2020.
Jimmycurug. 2018. Pengenalan Akuaponik (Online). https://jirifarm.com/2018/09/21/pengenalan-akuaponik/#respond.
Diakses pada 28 Juli 2020.
Dinas Ketahanan Pangan dan
Perikanan Kabupaten Buleleng. 2019. Persiapan Pertama Akuaponik: Nitrifikasi
yang Baik .https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/persiapan-pertama-akuaponik-nitrifikasi-yang-baik-24.
Diakses pada 28 Juli 2020.
Sastro, Yudi. 2016. Teknologi Akuaponik Mendukung Pengembangan
Urban Farming. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jakarta.
Budiman, Muhammad. 2018. Buku Pegangan
Akuaponik. Gresik.
Sangat mudah dimengerti, terimakasih
BalasHapuskeren kak !!!
BalasHapus